Sabtu, 27 November 2010

secarik kita

memang terkadang,
yang namanya pengorbanan tidak pernah diperhatikan
gunung yang telah lama ku daki
bahkan tidak dipedulikan

memang nasib bagi kita, kaum adam
yang ingin mengasihi
namun tak dikasihi
bahkan dianggap mati

bukan tidak memakai rasionalitas
namun, selalu melampaui rasionalitas
apa yang harus kita lakukan?
hanya berharap pada ketidakpastian?

mungkin, untuk saat ini
kita hanya dapat berkata demikian
untuk saat ini pula
kita hanya bisa membungkam mulut-mulut yang ingin bicara

hingga tiba suatu waktu
dimana manusia tidak lagi berpikir secara faktual
kita,
akan mencari arti kebenaran dari hati yang terus melaju tak tau arah

selamat pagi kelabu

selamat datang sang surya,
kami sudah menunggumu berjam-jam yang lalu
kami menunggumu,
agar merasakan nikmat kuasa dari Tuhanku

selamat datang pagi,
terima kasih telah membangunkan banyak orang
agar aku, kami dan mereka
dapat beraktifitas seperti biasanya

selamat datang kelabu,
kelabu yang bersembunyi di balik hati kecilku
menyimpan rasa senang, sedih maupun duka
simpanlah ke dalam kotak yang terletak jauh di dalamsana

kesemua sahabatku telah datang
aku akan mempersembahkan sesuatu untuk mereka
untuk mereka, nikmat Tuhan, pengingat, jiwa yang tenang
mari bersyukur atas segala yang ku dapatkan

siklus hati

malam ini umurmu telah bertambah 1 tahun
dirimu kini lebih tua setahun dari sebelumnya
watakmu pasti akan berubah
kepribadianmu juga pasti akan berubah

ya kapan pun itu, waktu tidak mungkin dapat diprediksi
hidup hanyalah sebuah proses untuk mengisi ruang yang kosong
proses untuk menjadi pribadi yang suci
proses untuk memperoleh 'surga' pastinya

pasti, dan tidak dapat dipungkiri lagi
setiap jasad yang memiliki jiwa
ingin dan bahkan merasakan cinta
cinta yang mampu membuka tabir pesona

kata mereka, cinta hanyalah sebuah perjanjian!
cinta hanyalah sebuah halusinasi sesaat!
cinta itu fatamorgana!
tapi bagiku, cinta adalah sebuah perjuangan!

aku dan jiwaku berharap,
semoga ditahunmu yang sekarang dapat lebih memaknai hidup
merasakan seperti apa yang ku rasakan
tapi yang terlebih penting, jangan sia-siakan agama dan orang tua

tidak perlu kau memikirkan aku
aku dapat menghidupi raga ku yang begini
biarlah aku yang selalu berusaha memikirkanmu
sampai tiba masa kita tidak dapat bersatu kembali.